Saturday 27 October 2012

Teater Hampa Indonesia FPBS/FS UM

Teater Hampa Indonesia FPBS/FS UM

Twitter

Teater Hampa adalah perubahan dari teater angan-angan yang pada waktu itu merupakan teater tingkat fakultas pendidikan bahasa dan sastra (FPBS/FS). Setiap ada festival teater atau event maka teater angan-anganlah yang mewakili IKIP Malang. Hal ini dikarenakan pada waktu itu hanya ada satu teater. Hal ini menimbulkan ide untuk mendirikan teater dalam skala yang lebih besat agar dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa, sehingga berdirilah unit kegiatan drama mahasiswa (UKDM) pada tanggal 24 April 1989 dengan mengubah nama menjadi Teater Hampa IKIP Malang. Sejak tahun 1994 Teater Hampa mulai berkembang dengan pesat sehingga menjadi salah satu kelompok teater yang menonjol di Jatim. Untuk lebih mengembangkan sayapnya, pada tahun 1999 merubah namanya lagi menjadi Teater Hampa Indonesia (THI).
Hingga detik ini THI berusaha untuk tetap eksis mewadahi, membimbing, dan mengambangkan bakat dan minat Mahasiswa/wi UM di bidang teater, walaupun sanggar kami telah hangus termakan api. Sampai tahun 2008, Teater Hampa Indonesia telah mengikuti kurang lebih 60 event mulai dari performance art, teaterikal puisi, pentas produksi, pentas studi, pentas amal hingga festival tingkat nasional. Tentunya telah banyak pula prestasi yang telah diperoleh.
Pada tahun 2008 akhirnya Teater Hampa Indonesia telah memiliki sanggar baru yang berlokasi sekitar bekas puing-puing sanggar lama.

Source : http://teaterhampa.wordpress.com

TEATER MANUNGGAL STKIP PGRI PASURUAN

TEATER MANUNGGAL STKIP PGRI PASURUAN

Twitter
WebSite

Mohon maaf karena website TEATER MANUNGGAL STKIP PGRI PASURUAN under construction.




Source : http://festival-teatermanunggal.blogspot.com

Teater Q INFO

Teater Q - Fakultas Syahriah IAIN Sunan Ampel Surabaya



Paguyuban Teater “Q”, begitulah sebutan nama yang sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa serta para seniman. Komunitas ini memiliki base campn digedung tertua dan bersejarah. Tepatnya lantai dasar gedung A Fakultas Syariah IAIN sunan ampel surabaya. Teater “Q” merupakan sebuah kelompok yang mengaktualisasikan karyanya serta melebarkan sayapnya dalam bidang kesenian.
'Q' bukanlah nama tanpa arti, bukan juga sebagai pelengkap huruf alphabet. namun, bagi anggotanya, 'Q' merupakan sebuah huruf yang penuh dengan nilai filosofis bahkan bias dipakai untuk perinsip hidup.
Dengan logo yang melekat di dada ditambah nama 'Q' yang di tancapkan pada jantung nagotanaya, meraka berusaha membuak tabir kehidupan yang seringkali menyembunyikan nilai kemanusiaan. Dengan kreatifitas serta mentalitas yang dikembangkan dalam wadah kesenian, mereka mencoba untuk mengejawantakannya dengan nilai kemanusiyaan, kasihsayang serta kesucian. Bila saja kaliyan paham, pasti kaliyan akan menirunya.
Teater sesungguhnya miniatur dari kehidupan yang lebih nayata. Ketika realitas begitu banayak menuntut kesempurnaan, kami menawarkan sesuatu yang berbeda yakni memahami ketidaksempurnaan dan menerima perbedan karena itu salasatu seni kehiduipan. Di dalam teater terdapat pesan-pesan agama, moral, etika, budi pekerti yang luhur.
Patut direnungkan, 'kegilaan taklepas dari kehidupan seorang aktivis teater', Sebuah posisi yang menakjubkan, jauh dari hegemoni, terlepas dari kendali, tegar dan mandiri. Membebaskan diri dari ketergantungan, keterbelengguan serta kehimpitan, dan bergerak menurut kata hati, sedangkan kegilaan adalah sumber dari inspirasi yang diwujutkan dalam bentuk ekspresi yang lahirlah karya seni. Begitu halnya cap yang dilebelkan pada anak-anak teater 'Q'.
Kami hanyalah komunitas kecil di fakultas syariah yang bersahajah, terbuka serta menjalin ikatan emosional dengan kebersamanan. Hampir dua darsawarsa sejak awal kelahiranya pada 24 September 1992 di BLOK 'M'. kami tetap eksis untuk terus berkarya. Selama itu pula telah banyak mengukirkan prestasi serta karya yang telah kami hasilkan, mulai dari karya seni, lukisan, karya sastra (puisi, cerpen, naskah, lirik lagu), pementasan regional sampai nasional, kegiatan-kegian social dan sebagaianya.

Source : http://teaterqsby.blogspot.com

Teater Fataria INFO

Teater Fataria INFO


TEATER FATARIA adalah Unit Kegiatan Mahasiswa STAIN Pamekasan Yang Bergerak di Bidang Seni Dan Budaya.











Source : http://teater-fataria.blogspot.com/

UKM F Studi Teater Nafas Kata ( STNK ) UNISDA

UKM F Studi Teater Nafas Kata ( STNK ) UNISDA

 
Studi teater nafas kata berdiri pada, 14 mei 2005 oleh mahasiswa FKIP pada masa itu. Berawal dari keinginan untuk berproses teater dari sebagian mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISDA ternyata membuahkan prestasi yang terus naik daun, yang akhirnya mendapat respon positif dari FKIP untuk menjadi salah satu UKM di bawah naungan fakultas.
UKM F STNK bisa menjadi wadah bagi mahasiswa UNISDA untuk berkreasi, berorganisasi dan membentuk jati diri sebagai mahasiswa yang aplikatif terhadap potensi yang ada dalam diri mahasiswa. Seperti, menulis, akting, musik, menyanyi, Untuk dikembangkan didalam STNK dan di cetak menjadi pengajar di lembaga pendidikan di bidang seni dan budaya.
Banyak karya-karya yang sudah dipentaskan oleh STNK sejak awal berdiri sampai sekarang masih berproduksi. Diantaranya, opera jaran goyang, dilarang nyanyi di kamar mandi, terpujilah, keheningan kaum bergincu, HAH wanita itu seperti hantu, rambut edan jadi katresnan, dewi sri, IBAM, pesta panen, putri tertidur, kunang- kunang, pewaris leluhur, anakku binatang,  mbok nah, prabu dewata cengkar, duniaku seler, kasidah silshe zainab, anak angin.
  
Source : http://www.unisda.ac.id/index1.php?kode=54

Teater Koma Info

 TEATER KOMA 

Tanpa terasa, tahun ini, 2008, TEATER KOMA berusia 31 warsa. Tepatnya, didirikan di Jakarta, 1 Maret 1977. Saat itu, 12 pekerja teater; N. Riantiarno, Ratna Madjid, Rima Melati, Rudjito, Jajang Pamontjak, Titi Qadarsih, Syaeful Anwar, Cini Goenarwan, Jimi B. Ardi, Otong Lenon, Zaenal Bungsu dan Agung Dauhan, berkumpul di rumah Abdul Madjid, ayah saya, di Jalan Setiabudi Barat No.4, Jakarta Selatan.
Ikrar mendirikan sebuah grup teater dipatok. Dan nama grup yang disepakati; TEATER KOMA. Koma, sebuah metafora yang mengartikan ‘gerak berkelanjutan, senantiasa berjalan, tiada ada henti, tak mengenal titik’.
Demikian harapan yang disandang kala itu. Memiliki nafas panjang, senantiasa berkiprah, mengembara dalam ruang kreatifitas, terus mencari dan berupaya menemukan hal-hal yang bermakna.
Pentas perdananya; Rumah Kertas, karya dan sutradara N. Riantiarno. Tempat pertunjukan; Teater Tertutup Pusat Kesenian Jakarta TAMAN ISMAIL MARZUKI. Tanggalnya, 2-3 dan 4 Agustus 1977. Memang hanya tiga malam. Samasekali tak diduga, pementasan kedua Maaf.Maaf.Maaf. (1978), digelar 5 malam. Pentas ketiga, J.J (1979), 7 malam. Opera Ikan Asin (1983), saduran dari The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht, digelar 10 malam dan pentas-pentas selanjutnya rata-rata digelar 2 minggu. Tapi Opera Para Binatang (1986), saduran dari Animal Farm karya George Orwell, digelar 23 malam. Dan Sampek Engtay (1999-2000) digelar 22 hari dengan pementasan sebanyak 26 kali.
Pentas-pentas TEATER KOMA agaknya kena di hati masyarakat. Mengikat kalbu sehingga mereka rela jadi penonton setia. Menurut hasil sebuah survei, penonton TEATER KOMA yang setia menonton hingga sekarang, berjumlah sekitar 50% dari seluruh jumlah penonton. Ternyata telah terjadi regenerasi pula di kalangan penonton. Tiga generasi (kakek, anak, cucu) sering menonton bersama. Hal yang sangat mengharukan. Dan tentu saja menggembirakan. Fenomena unik, kata para pengamat.
Dalam perjalanan, memang terjadi berbagai hal yang memprihatinkan. Antara lain interogasi terhadap N. Riantiarno, kecurigaan, pencekalan dan pelarangan, juga ancaman bom. Apa boleh buat, semua itu diikhlaskan sebagai dinamika perjalanan kreatifitas berteater. Dan alhamdullillah, sejauh ini masih bisa dilakoni dengan tenang dan damai. Bagaimanapun, masing-masing pihak telah bekerja sesuai tugasnya. Satu harapan timbul, semoga perdebatan (atau perbenturan persepsi) yang berangkat dari perbedaan sudut pandang itu bisa menjadi wacana yang bermanfaat bagi kehidupan kesenian di masa-masa mendatang. Dan bukan bersifat melulu politis yang menerbitkan kebencian, apalagi permusuhan. Perbedaan adalah anugerah.
Meski harapan itu seringkali tak terwujud, sikap ‘koma’ tetap diyakini. Berfikir positif, harapan tak boleh pupus. Barangkali ini, salah satunya, yang membikin TEATER KOMA masih berkiprah. TEATER KOMA, kelompok teater independen yang bersifat non-profit (nir laba). Anggotanya tak hidup dari penghasilan kelompok, tak mengandalkan perolehan dari pergelaran. Sebagian besar memiliki pekerjaan lain di luar kelompok.
Bagi sebagian anggota yang memilih teater sebagai ‘jalan hidup’, akibat kegiatannya (yang nyaris tak menghasilkan uang) diyakini sebagai resiko dari sebuah pilihan. Bukan jaminan TEATER KOMA didatangi banyak penonton, ataupun keberhasilannya dalam meraih sponsor. Seluruh biaya produksi, jika dihitung secara benar dan rinci, selalu takkan bisa ditutup dari hasil perolehan karcis dan sponsor sekalipun. Ini kenyataan.
TEATER KOMA adalah paguyuban kesenian, bukan perusahaan. Kegiatannya tetap bersifat amatir, dalam pengertian; ‘anggotanya tak memperoleh hasil dari pekerjaannya sebagai penopang utama biaya hidup sehari-hari’. Mereka mensubsidi sendiri kegiatannya, sebuah ‘hobi serius’ yang dilakoni secara dedikatif, ikhlas dan gembira. Ini penting diungkap, karena selama ini sering terjadi salah pengertian. Pada kenyataannya, setiap kali merancang produksi, modal awal kadang dirogoh dari kantong pribadi, atau ‘bantingan’ (ditanggung bersama). Dan itulah yang terjadi, hingga sekarang.
Meski banyak yang menganggap manajemen TEATER KOMA patut diacungi jempol, kondisi keuangan kelompok, serupa dengan grup-grup teater yang ada di tanah air. Selalu pusing kepala dan lintang-pukang setiap kali merencanakan produksi baru. Keikhlasan hati para anggota dalam menyikapi kondisi tersebut, juga kesetiaan para penonton hadir dalam pentas dan membeli karcis, merupakan modal utama. Barangkali, hal ini pula yang membikin TEATER KOMA mampu bertahan. Dalam kondisi dan situasi sesulit apa pun, para anggota berikrar terus merancang kegiatan dan senantiasa berupaya tetap kreatif.
Pada kesempatan ini, mewakili Keluarga Besar TEATER KOMA, saya menyucap beribu terimakasih kepada semua pihak yang selama ini tetap setia mendukung. Dukungan Anda amat sangat berarti, membikin kami tetap bernafas. Sejak awal, kami menganggap; ‘TEATER KOMA bagai ikan dan masyarakat adalah airnya’. Tanpa Anda, yang diibaratkan air, ikan tak mungkin bisa hidup. Tanpa Anda, kami bukan apa-apa.
Kami tak tahu apa akan terjadi esok hari. Itu sebabnya kami tak berani lagi merancang rencana mendatang, meski kami berikrar; kegiatan seni pertunjukan harus tetap ada. Tak peduli kehidupan yang semakin sulit dan persaingan begitu keras, juga biaya produksi yang kian mahal, sedang pemerintah nampaknya tetap kurang peduli terhadap pengembangan kesenian, terutama seni pertunjukan, panggung teater harus tetap terisi dan hidup.
Memang sebuah kenyataan bahwa, Masyarakat Teater Modern Indonesia sering merasa, pemerintah nyaris tak memiliki: Atensi, Visi, Strategi, Transparansi dan Aksi (‘tindakan terkonsep yang berkelanjutan’). Teater Modern Indonesia, sejauh ini bergerak dan berjalan sendiri, dengan cara-cara yang kreatif membentuk masyarakatnya sendiri. Kondisi semacam itu, sekaligus memberitahu seakan pemerintah tak merasa memiliki Teater Modern Indonesia. Sikapnya memberi kesan tak bersahabat, malah sering bercuriga.
Tapi, apa pun terjadi, ‘The Show Must Go On’. Ada dukungan dari pemerintah atau tak ada, ada ‘pembinaan’ ataupun malah ‘pembinasaan’, Teater Modern Indonesia harus tetap berkiprah. Inilah sikap teguh dari sebuah pilihan. Ikrar melakoni lakon yang sudah digariskan oleh kreatifitas. Sebuah lakon teater yang ‘koma’, senantiasa berkelanjutan dan hidup!

Source : http://teater-koma.blogspot.com/2008/01/tentang-kita.html

Teater Hitam Putih Fakultas Ekonomi UM INFO

Teater Hitam Putih Fakultas Ekonomi UM


Malang, Jawa Timur, Indonesia
Teater Hitam Putih merupakan salah satu organisasi tingkat fakultas yang berada dibawah naungan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang bergerak dalam bidang seni khususnya seni peran dan sastra, sejak disahkan langsung oleh pejabat fakultas selang satu tahun setelah fakultas Ekonomi berdiri tepatnya pada 6 Juni 2002 Teater Hitam Putih sudah mencoba untuk berjalan ke arah yang lebih luas.

Teater Komedi Kontemporer INFO

Sejarah Teater K2 Dengan Visi dan Misi


" Tak Ada Seniman Yang Terlatih, Tetapi Berlatih "
Teater Komedi Kontemporer, atau yang lebih dikenal dengan Teater  K2, merupakan organisasi seni budaya yang berkedudukan di  UIN Maliki Malang. Teater  K2 merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Maliki Malang, yang menampung minat dan bakat mahasiswa dalam bidang kesenian.
Teater  K2  didirikan  pada  tahun  1986  tepatnya  tanggal  18 agustus 1986, oleh  beberapa mahasiswa yang peduli akan denyut seni  di  IAIN  Sunan  Ampel  Fakultas  Tarbiyah  Malang,  pada  waktu itu, yaitu Mohammad Toha, Ali  Miftahudin,  Imam Zuhdi dan Arif Junaidi. Yang melatar belakangi Teater K2 adalah karena pada waktu itu tidak  ada wadah bagi mahasiswa untuk  mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang kesenian.  Sehingga menimbulkan tekad  mahasiswa-mahasiswa  tersebut  untuk  menyatukan  semangat  untuk  membentuk  komunitas  seni  sebagai  wadah  kreativitas mereka  yang  diberi  nama  KDKK  (Kentrung Demung  Komedi Kontemporer) dengan pentas perdananya : “Joko Tole”.
Setahun kemudian, pada tahun 1987, KDKK berubah menjadi K3 (Kentrung Komedi Kontemporer). Kemudian pada tahun 1988, seiring waktu berjalan dan semakin berkembangnya bentuk pementasan  di  K3, maka untuk menyesuai  hal tersebut,  nama K3  diganti menjadi Teater Komedi Kontemporer (Teater K2), yang saat ini juga melanjut  dengan pagelaran tunggalnya yang berjudul “Dukun Gadungan” dan nama Teater K2 tersebut dipakai sampai sekarang.
Pada tanggal 3 Januari 1989, Teater K2 resmi tercatat sebagai organisasi kesenian di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Malang. Teater K2, menjadi satu-satunya Teater kampus di Malang yang  mempunyai  nomor  induk  kesenian  resmi  dari  DEPDIKBUD.
Namun  pada  tahun  1997,  sesuai  kesepakatan  seniman  Malang, maka nomor induk kesenian dihapus, karena dianggap membatasi kreativitas dalam berkesenian. Sesuai dengan namanya, dalam setiap pementasan yang diadakan, Teater K2 selalu menyajikan bentuk-bentuk komedi, namun bukan berarti  tidak mampu mementasakan naskah yang ber-genre non komedi (Absurd, Realis dan Surealis). Hal inilah yang menjadikan Teater K2 semakin lama semakin di kenal, baik di kota Malang maupun diluar Malang, bahkan sampai keluar Jawa.
Dengan  motonya  “Tidak Ada  Seniman  Yang  Terlatih  Tetapi Berlatih”  Teater  K2  semakin  hari  semakin  banyak  memunculkan karya-karya baru, hal ini disebab  karena semua  anggota tidak  ada yag  merasa  terlatih  tetapi  semua  ingin  berlatih  atau  belajar,  sehingga menambah semangat anggotanya dalam berkreasi. Sesuai  dengan  eksistensinya  sebagai  Teater  kampus  UIN Maliki  Malang  maupun  diluar  kota  Malang, Teater  K2  mempunyai visi dan misi serta tujuan-tujuan sebagai berikut :
Visi
Menjadikan Teater K2 sebagai organisasi seni kampus terdepan serta dapat melaksanakan tri darma perguruan tinggi
Misi
Mengembangkan  anggota  Teater  K2  menjadi  insan  yang aspiratif,  produktif, kreatif, serta  peka  terhadap perkembangan lmu sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi
Tujuan :
  1. Membentuk  mahasisiwa  menjadi  insan  kreatif,  inovatif dan normatif
  2. Memperluas dan mempererat tali persaudaraan
  3. Melaksanakan tri darma perguruan tinggi
  4. Membentuk  kader-kader pemimpin  aspiratif dan dinamis yang berwawasan kebudayaan
Teater  K2,  sebagai  bagian  UKM  UIN  Maliki  Malang,  tentunya  akan  berkiblat  pada  tujuan  dari  UIN  Maliki  Malang  sendiri, baik itu berupa mewarnai almamater maupun dalam misinya, yaitu mendorong  dan  menanamkan pada  anggota  khususnya  dan pada masyarakat umumnya untuk mencintai Tanah Air, Bangsa dan Negara, dan melestarikan budaya bangsa serta menjadikan Teater sebagai media dakwah.
Teater  K2,  dalam  kiprahnya  tidak  hanya  terbatas  sampai  di UIN Maliki  Malang saja akan tetapi telah membawa nama UIN Maliki Malang keluar kota Malang, seperti Surabaya, Jember, Madura, Madiun,  Kediri,  Lamongan,  Solo,  Jakarta,  Bogor,  Cirebon,  Banjarmasin,  Makasar  dan lain sebagainya.  Untuk  menambah  wawasan kesenian  anggota  Teater  K2  juga  aktif  mengikuti  kegiatan  dalam dunia  kesenian, baik  itu  di kota  Malang sendiri, Surabaya,  Yogyakarta,  Solo,  bahkan  luar jawa  seperti  Banjarmasin.  Disamping  itu, Teater  K2  juga  sering  mengadakan  kerja  sama  dengan  kelompok kesenian yang lainnya, seperti sanggar seni Mangun Darma Tumpang.  Kemudian  pada  tahun  1999,  pada  perayaan  ultahnya  yang ketiga  belas  Teater  K2  berhasil  mendatangkan  Teater  Keliling  Jakarta. Teater K2 juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan, seperti lomba  baca  puisi  dan lomba  drama  monoplay  untuk  tingkat  SLTA, sebagai  sarana  untuk  memperkenalkan  almamater.  Dan  anggota Teater K2 selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan diluar kampus UIN  Maliki  Malang seperti pementasan,  musik, diklat  atau workshop, sarasehan dan sebagainya.
Dalam mencari generasi penerus, yang akan melanjutkan kiprah Teater K2,  dilakukan dengan cara  mengadakan semacam  perlombaan berakting diatas panggung. Kemudian peserta yang dianggap mempunyai akting bagus diangkat menjadi anggota. Sehingga anggota Teater K2, pada masa itu benar-benar mempunyai kualitas serta kemampuan yang sudah ada sebelum menjadi anggota. Kemudian, pada tahun 1994 sampai dengan sekarang Teater K2,  dalam  merekrut  anggota  baru  melalui  sebuah  kegiatan,  yang dikenal  dengan  istilah  Babat  Bibit  dan  Diklat  Keteateran.  Setiap mahasiswa  yang  ingi  menjadi  anggota,  harus  mengikuti  kegiatan tersebut.
Dalam  rangka  mengembangkan  pengalaman  anggotanya dalam berorganisasi, serta untuk membenah dalam organisasi Teater  K2, sebagaimana  organisasi-organisasi  lainnya,  juga  memerlukan reformasi dalam  kepengurusan  untuk merealisasikan  kegiatan tersebut di Teater K2  mulai tahun 1997,  setiap  akhir  priode  kepengurusan diadakan Musyawarah Anggota (Rahang),  sebagai sarana untuk pembenahan organisasi, dan juga untuk memilih ketua.
Disamping  itu,  sebagai  kelengkapan  organisasi,  Teater  K2 mempunyai  atribut-atribut  sebagai  sarana  untuk  memperkenalkan diri, seperti  bendera, bagde, dan  merupakan kostum-kostum  yang semuanya  dilatar  belakangi  dengan  gambar  topeng  sebagai  logo Teater K2.
Logo Teater K2, berbentuk kepala (wajah) kuning muda  (polos)  dengan  ikat  kepala  (udeng)  bergaris  warna  merah  putih  dan topeng  putih  polos  terbuka  menghadap  kesamping,  dengan  latar belakang  warna  biru.  Setiap  warna logo  tersebut  mempunyai  warna-warna sebagai berikut :
  1. Warna dasar biru, melmbangkan kedamaian
  2. Gambar wajah polos dengan warna kuning muda, melambangkan kejujuran dan kemakmuran
  3. Ikat  kepala bergaris  merah  putih  melambangkan  Teater Indonesia
  4. Topeng  warna  putih  (menghadap  kesamping)  melambangkan Teater dunia
Demikian  sekilas  sejarah  Teater  K2  yang  tidak  bisa  tertulis secara keseluruhan

Source : http://kemahasiswaan.uin-malang.ac.id/index.php/ukm/teater-k2/profil-teater-k2